Bandara Paling Angker
Siapa yang tak kenal bandara internasional sukarno hatta,bandara terbesar termegah di indonesia. di balik kemegahanya menyimpan misteri keangkaran yg membikin trauma begini ceritanya.
Akhir 2004 saya bersama rekan2 pulang dari malaysia setelah habis kontrak kerja disana tiba di bandara sukarno hatta sekitar pukul delapan malam,setelah mengambil barang bawaan kami di arahkan oleh petugas ke satu tempat dan di naikan bus menuju terminal tiga,turun dari bus kami mengantri di daftar satu persatu dan bayar Rp25000 untuk masuk keruang tunggu,di sana sudah banyak rekan rekan tki/tkw yg menunggu jemputan, yg tidak di jemput harus ikut trevel bandara yg harganya sudah mereka tentukan, untuk daerah jateng antara 350 ribu satu orang dan semakin jauh semakin mahal tentunya. penjemput hanya diperbolehkan membawa satu orang tidak boleh lebih demi keamanan katanya, sedangkan kami delapan orang akhirnya hanya saya yg bisa keluar dan tujuh rekan saya terpaksa naik trevel dari bandara, maunya ngirit tapi ya bobol juga.
Dan belum lama ini februari kemaren teman saya pulang dari korea bareng dgn tunanganya yg kerja di honkong,untuk laki2 bebas mau lewat mana tapi bagi tkw yang dijemput keluarganya harus bayar klo ga mau bayar tidak boleh keluar,tidak tanggung2 mereka pertama minta satu juta lebih, setelah di nego sampai adu mulut istilahnya masih kena juga tujuh ratus ribu rupiah. dan satu teman lagi yg rumahnya hanya di bekasi harus bayar tiga ratus ribu untuk sampai kerumahnya.
Sebenarnya trevel bandara ini lebih aman buat para tki/tkw,sebab kalau sampai para tki/tkw tersebut naik bus sendiri keterminal terminal yg ada di jakarta nasibnya akan lebih parah. yang paling aman ya di jemput keluarga tapi sepertinya bila dijemput, pihak calo bandara tidak rela sehingga banyak sekali pungutan2 bagi para penjemput dan juga yg di jemput.
Pahlawan devisa,saya tersenyum waktu itu melihat sepanduk besar bertuliskan “selamat datang para pahlawan devisa” pahlawan mau masuk negaranya sendiri kok bayar mau pulang kedaerahnya masing2 kok ruwetnya bukan main.mbok ya di sediakan pesawat hercules untuk pahlawan pahlawan devisa ini apa susahnya, pemerintah kok kalah sama calo kalah sama preman.
Coba tanya teman2 anda yg tki pasti kesanya anker lewat bandara cengkareng,berpikir seribu kali bila mau lewat lagi, tapi klo berangkat santaaaiii ga ada satu calo pun yg mau deket apa lagi nanya.
Comments
Post a Comment