SURAH al-mu’minun Ayat 12-14
ولقد خلقنا الإنسان من سلالة من الأرض ومن ثم نجعل السائل
المنوي في مكان قوية والمني التي قطعناها على أنفسنا ما هو متأصل ثم شيئا المتأصلة التي قمنا بها قطعة من اللحم ، وقطعة من اللحوم التي نتخذها العظام والعظام و نحن مع التفاف اللحوم وثم جعلنا الله مخلوق آخر الخالق الدوائر المقدسة للأحسن
Artinya:
Dan sungguh kami telah menciptakan manusia dari sari pati dari tanah kemudian kami menjadikan air mani dalam tempat yang kukuh kemudian air mani itu kami jadikan sesuatu yang melekat lalu sesuatu yang melekat itu kami jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging kemudian kami jadikan makhluk yang lain mahasuci allah pencipta yang paling baik.
PENJELASAN AYAT
Pada permulaan ayat 12, Allah menegaskan bahwa manusia diciptakan dari sari pati tanah(min sulalati min tin). Hanya saja, disini terjadi perbdaan pendapat dari pada ulama tentang apa yang di maksud dengan Al-insan. Mayoritas ulama menyaakan yang dimaksud dengan al-insan adalah Adam a.s . Pedapat ini berdasarkan ayat selanjutnya yangmenyatakan bahwa kami menjadikanya ( ADAM ) nutfah.
Thahir Ibn’Asyur, sebagaimana di kutip Quraish shihab , meskipun mebuku kemungkinan memahami kata al-insa sebagai adam , tetapi dia lebih cenderung memahaminya kata al-insan sebagai anak cucu adam. Pendapatnya ini didasarkan pada pemahamannya bahwa saripati dari tanahyang menjadi bahan penciptaaan manusia itu adalah apa yang diperoduksi oleh alat pencernaan dari bahan makanan. Kemudian , makanan itu menjadi darah dan akhirnya menjadi sperma.
Terlepas dari itu, orang-orang yang hiduppada zaman al-quran di turunkan, pasti mengetahui bahwa kelahiran seorang manusia terkaint erat dengan hubungan seksual. Dalam jangka waktu 9 bulan bayi akan keluar , akan tetapi pernyataan bahwa penciptaan dari saripaih tanah , kemudian menjadi sulalah, nutfah yang tersimpan di tempat yang kukuh , alaqah dan mudgah serta proses pembalutan mugdah oleh tuhan dan disusul oleh daging berada jauh di itu, tampaknya wajar dengan keterbatasannya, mereka menganggap rasulullah mengigau. Kebalikan dari itu, justru kebenaran apa yang disampaikan rasulullah baru dibenarkan oleh ilmu pengetahuan empat belas abad kemudian. Tepatnya , abad ke 20, setelah pesatnya perkembangan di bidang embriologi.
Setelah penciptaan nutfah dari saripati tanah dan menyimpan di rahim, ALLAH menjadikan ‘alaqah. Arti kata alaqah dalam bahasa arab adalah sesuatu yang menempel pada suatu tempat. Tahapan berikutnya yang dipaparkan dalam al-quran adalah mugdah yang diciptakan menjadi tulang berulang. Bermula dari tulang inilah baru dibungkus dengan daging.
Penelitian canggih dengan mikroskop yang dilakukan dengan mengunakan perkembangan teeknologi baru justru membenarkan Al-quran kata demi katanya. Peristiwa ini digambarkan dalam sebuah terbitan ilmiah dengan kalimat berikut.”Dalam minggu ketujuh,rangka manusia mulai tersebar ke seluruh tubuh dan tulang-tulang mencapai bentuknya yang kita kenal. Pada akhir minggu ketujuh dan selama minggu kedelapan. Otot-otot menempati posisinya di sekeliling bentuk tulang.sekali lagi, bukankah hal ini membuktikan bahwa Al-quran merupakan wahyu dari ALLAH, TUHAN SEMESTA ALAM ???
Comments
Post a Comment